Dapat dikatakan saya cukup terlambat mengunjungi kawah yang
terletak di Kabupaten Bondowoso ini. Kawah Wurung sudah mulai ramai menjadi
bahan diskusi di beberapa forum perjalanan ketika Chef Farah Quinn memilih tempat ini sebagai background lokasi acara memasaknya. Hampir setahun setelah acara
tersebut saya baru mendapatkan kesempatan mengunjungi destinasi wisata yang
sering disebut zamrudnya Bondowoso ini. Kini akses menuju Kawah Wurung sudah
dilengkapi dengan papan penunjuk jalan. Permukaan jalannya pun sudah lumayan
rata, hanya beberapa bagian yang masih berbatu makadam. Jika dikatakan rusak
mungkin kurang tepat, karena mobil sekelas mini van seperti Avanza dan Inova
pun dapat saya temui di lahan parkir.
Lepas dulu tasnya |
Sepeda motor adalah transportasi paling tepat jika Anda
ingin mengunjungi Kawah Wurung. Lokasinya yang cukup luas tentu akan menyita
semua tenaga anda bila memilih untuk berjalan kaki. Sebenarnya ada jalan yang cukup
lebar yang sering digunakan oleh petani sekitar untuk mengangkut hasil panennya
menggunakan mobil, tetapi akan menyusahkan jika mobil yang Anda tumpangi harus
berpapasan dengan kendaraan petani. Lebih menyenangkan untuk berkendara dengan
sepeda motor di tepian kawah, apalagi jika Anda membawa action cam. Jangan khawatir, meskipun ada di tepi kawah, jarak
jalan dan jurang kawah masih cukup lebar untuk sekedar memijakan kaki.
Jalan menuju surga memang selalu penuh dengan perjuangan dan ujian |
Jika Anda adalah orang yang lebih memilih menikmati
pemandangan dengan tenang, saya sarankan untuk memacu kendaraan Anda sedikit
lebih jauh dari tempat parkir. Sedikit ke utara (mungkin saya buta arah) akan
menempatkan Anda di sisi kawah yang jauh lebih tenang. Lebih sejuk karena
berada dibawah deretan pohon khas dataran tinggi. Berayun di atas hammock dan segelas kopi yang masih
berasap menjadikan sore itu sangat sempurna. Hangat matahari yang beradu dengan
hembusan dingin angin lembah terasa sangat seperti resep yang sangat pas untuk
membuang stres. Ribuan tahun yang lalu mungkin disini tidak senyaman sekarang. Batu-batu besar yang terpendam sebatas permukaan tanah adalah bukti bahwa kawah ini dulunya adalah tempat yang ganas, dan sekarang makhluk ini sudah jinak, meninggalkan panorama yang dapat membuat mata sayu hanya dalam hitungan menit.
Berdamai dengan alam |
Kawah wurung yang dulu hanya dianggap masyarakat sebagai
lahan yang hanya dapat dimanfaatkan sebagai lahan menggembala ternak, kini
berubah menjadi destinasi murah meriah bagi warga Kabupaten Bondowoso dan
sekitarnya. Ceritanya hampir sama dengan destinasi wisata alam lain di
Indonesia. Terkenal dulu di dunia maya, dengan branding tempat bagus untuk
foto-foto. Memang begitulah adanya, Kawah Wurung memang menyajikan nuansa
padang rumput ala desa tempat Bilbo Baggins tinggal. Tiket masuk yang sekaligus
untuk biaya parkir seharga Rp 8.000 tentu sangat sebanding dengan pemandangan
yang menjanjikan hasil foto yang menakjubkan, itu pun masih ditambah dengan
gantungan kunci yang diberikan secara cuma-cuma oleh petugas loket.
Tiket masuk Kawah Wurung, Unik |
BACA JUGA:
0 komentar:
Post a Comment